Jumat, 09 Oktober 2015

Makalah: PERAN MEDIA MASSA (CETAK DAN ELEKTRONIK) DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

PERAN MEDIA MASSA (CETAK DAN ELEKTRONIK) DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran media massa dalam perkembangan bahasa Indonesia. Sebagai salah satu sarana komunikasi, media massa mempunyai peranan penting dalam perkembangan pengetahuan dan proses sosial. Selain berperan dalam proses sosial, media massa juga mendukung perkembangan bahasa, khususnya bahasa Indonesia. Salah satunya yaitu dalam menunjukkan istilah-istilah baru. Selain itu, dengan media massa baik media cetak maupun elektronik, dapat menambah perbendaharan kosakata bagi masyarakat pembaca.

Kata kunci: peran, media massa, perkembangan, bahasa Indonesia

Perkembangan pengetahuan, perkembangan budaya dan perkembangan teknologi, dapat tersebar dengan cepat dan pesat karena adanya sarana atau alat yang digunakan untuk menyebarluaskan. Salah satu sarana tersebut adalah bahasa. Dengan kata lain, bahasa sebagai salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan penting dalam penyebarluasan itu. Melalui bahasa, orang dapat menyampaikan segala gagasan atau idenya.
Sebagai salah satu sarana atau alat untuk berkomunikasi, bahasa juga memerlukan media sebagai sarana penyebarluasannya. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai penyebarluasan bahasa tersebut adalah media massa, baik media cetak maupun elektronik. Media massa sebenarnya merupakan kependekan dari istilah media komunikasi massa, yang secara sederhana dapat diberikan pengertian sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan serentak kepada khalayak yang berbeda-beda dan tersebar di berbagai tempat (Sucipto, dkk. 1998: 4). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media massa dan bahasa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, perkembangan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi juga tidak dapat dipisahkan dengan  keberadaan media massa. 
Sebagai salah satu sarana komunikasi, media massa juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan pengetahuan dan proses sosial. Selain berperan dalam proses sosial, media massa juga mempunyai peran yang besar dalam mendukung perkembangan bahasa, khususnya bahasa Indonesia. Media massa bermanfaat untuk menyampaikan istilah-istilah baru, dalam hal ini adalah penambahan kosakata baru yang mungkin baru diketahui oleh para pembacanya.

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS MEDIA MASSA
Pada dasarnya media massa adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk mengakses informasi tentang kejadian dan peristiwa sekitar dan sekaligus merupakan sumber dari bagian besar kegiatan hiburan (Thomas dan Shan, 2007:78). Oleh karena itu, media adalah tempat yang sangat berpotensi untuk memproduksi dan menyebarluaskan makna sosial, atau dengan kata lain, media berperan besar dalam menentukan makna dari kejadian-kejadian yang terjadi di dunia untuk budaya, masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi manusia (Rivers, 2008:27). Pada hakikatnya, media adalah perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosial.
Media massa terdiri atas media cetak dan media elektronik. Masing-masing jenis media ini terdiri atas beberapa bentuk media yang masing-masing memiliki ciri khas dan menimbulkan implikasi khusus (Sucipto, dkk. 1998:27). Akibatnya untuk memahami media massa perlu lebih dahulu mengetahui aneka bentuk dan ragam variasinya. Media massa cetak meliputi koran (harian, mingguan, tabloid), majalah (berita, khusus, hiburan), buletin atau terbitan berkala, buku (pengetahuan, cerita, komik), dan selebaran lepas. Media massa elektronik meliputi radio, televisi dan internet. Media massa harus memberikan pengawasan dan korelasi, karena seringkali media massa bertindak sebagai sumber hiburan dalam masyarakat (Wright, 1998:25). Media massa cetak cenderung menjadi media berita, sedangkan media massa elektronik cenderung menjadi hiburan.

PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH BARU DALAM MEDIA MASSA
Bahasa yang digunakan oleh media massa mewakili kelompok sosial dan politik tertentu. Kejadian-kejadian yang dianggap pantas untuk dimuat atau ditayangkan akan cenderung digunakan dalam masyarakat sebagai cara untuk membicarakan kelompok atau kejadian tertentu. Seringnya mengikuti siaran-siaran lewat televisi dan radio serta seringnya membaca surat kabar atau majalah, dapat menambah perbendaharaan bahasa (Tashadi, dkk. 1993:71).
Sebagai bahasa yang berkembang, bahasa Indonesia mendapat pengaruh dari bahasa lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Pengaruh dalam dunia kebahasaan terjadi karena kebutuhan masyarakat bahasa akan adanya kosakata yang dapat digunakan sebagai penyebutan suatu simbol. Masyakat pemakai bahasa akan menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah,  misalnya ketika ia tidak menemukan kosakata bahasa Indonesia yang tepat untuk mengungkapkan ide tau gagasannya. Pelan namun pasti,  bahasa yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah tersebut akan tersebar luas dan akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Penyebaran kosakata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah tersebut sudah pasti akan melibatkan berbagai macam media massa, baik cetak maupun elektronik. Ketersebaran itu melibatkan pelaku media yang salah satunya adalah jurnalis. Data yang berupa kosakata yang dikumpulkan para jurnalis tersebut dapat dikatakan data yang masih mentah. Artinya, untuk dapat digunakan secara benar, baik dari segi kebahasaan maupun dari segi non-kebahasaan, masih perlu diolah.
Kosakata baru yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah dalam bahasa Indonesia tidak hanya terbatas pada kosakata yang bersifat umum, tetapi juga dapat berupa kosakata yang berupa istilah. Dalam hal itu, kosakata tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyakat bahasa dalam bidang keilmuan tertentu. Hal itu perlu mendapat perhatian karena seperti yang dikemukakan oleh Asmadi (2008) perkembangan dunia dalam berbagai bidang, seperti  teknologi, sastra, ekonomi, dan kebudayaan memaksa wartawan untuk menyelaraskan bahasanya. Selanjutnya, Asmadi mengungkapkan bahwa kadang-kadang munculnya kosakata baru dari luar negeri tidak tertampung dalam perbendaharaan bahasa Indonesia sehingga kosakata yang muncul di media massa hanyalah penyederhanaan atau penyesuaian dengan pemahaman yang dimiliki oleh wartawan. Pernyataan tersebut tentu saja bukanlah tanpa alasan. Sehubungan dengan itu, kosakata baru atau suatu istilah muncul dan diperkenalkan oleh bidang ilmu tertentu untuk memenuhi salah satu sifat bahasa yang selalu berkembang. Ketersebaran pengetahuan tidak dapat tercapai dengan baik apabila bahasa pengetahuan tersebut tidak dikenali oleh masyarakat bahasa. Oleh karena itu, pakar berbagai bidang keilmuan akan berusaha untuk memperkenalkan ide atau gagasannya melalui bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya sehingga dapat tercapai ketersebaran pengetahuan. Dengan demikian, pengetahuan tersebut akan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Keberadaan dan ketersebaran kosakata yang berupa istilah itu juga tidak lepas dari peran media massa. Istilah dapat tersebar luas dan dikenali oleh masyarakat melalui media massa. Sebagai contoh, istilah yang digunakan dalam bidang informatika yang kemajuannya amat cepat dapat dengan mudah dan dikenali serta digunakan oleh masyarakat melalui media massa. Kata downloaddan upload misalnya, begitu cepat tersebar dengan istilah berbahasa Indonesia menjadi unduh (download) dan unggah (upload)begitu pula dengan penemuan dalam bidang yang lain, seperti bidang perdagangan menggunakan istilah lisensiyang berarti (surat) izin untuk mengangkut barang dagangan, usaha. Dalam bidang pendidikan, misalnya, dikenal kata pembentukan watak atau pembentukan karakter yang merupakan padanan dari kata character building. Kosakata tersebut tersebar dan diterima oleh masyarakat karena adanya media massa sebagai pemberi informasi yang dapat dikatakan selalu terbarui.

PENUTUP
Kosakata atau istilah baru tidak akan dikenal oleh masyarakat pemakai bahasa apabila tidak tersebar dan tidak dimanfaatkan oleh pemakai bahasa. Ketersebaran dan keberterimaan sebuah kosakata baru itu banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh seberapa besar kosakata tersebut muncul dan digunakan sebagai kosakata yang produktif oleh masyarakat pemakai bahasa. Masyarakat pemakai bahasa dapat mengenal kosakata itu melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Dalam hal itu, media massa berperan sebagai penyebar kosakata baru yang muncul sebagai perkembangan bahasa.

DAFTAR RUJUKAN

Asmadi, TD. 2008. Merintis Bahasa Jurnalistik Baku untuk Mencerdaskan  Bangsa. Makalah dalam Konggres IX  Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Rivers, William L, dkk. 2008. Media Massa dan Masyarakat Modern (Ed. Haris Munandar dan Dudy Priatna). Jakarta: Kencana
Sucipto, Toto, dkk. 1998. Peranan Media Massa Lokal bagi Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Daerah. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tashadi, dkk. 1993. Dampak Masuknya Media Komunikasi terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kedudayaan
Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan(Ed. Prof. Dr. Abdul Syukur Ibrahim). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wright, Charles R. 1998. Sosiologi Komunikasi Massa (Ed. Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc). Bandung: Remadja Karya.




Mohon bantu klik iklan sebagai donasi penulis

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com